Ads block

Banner 728x90px

BEKERJA DI RUANG PRAKTIK MIKROBIOLOGI


 BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa prinsip-prinsip berpraktikum, alat dan bahan serta cara penggunaan dan pemeliharaan yang baik.

I.2   Dasar Teori

Mikrobiologi adalah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organism yaitu bakteri, protozoa, virus, sera algae dan cendawan mikroskopis. Di bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinanamakan mikroba atau protista) di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya, pengandaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahtaraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita (Pelczar, 1998).

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril. Untuk mencapainya, maka diperlukan teknik sterilisasi. Sterilisasi ialah proses-proses untuk menjadikan peralatan dan bahan-bahan bebas dari semua bentuk kehidupan. Tujuan utamanya adalah supaya sebelum pengkulturan dapat mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan tidak turut tumbuh dalam kultur murni (suatu kultur mikroorganisme yang tersusun dari   sel-sel sejenis(Taiyeb, 2001).

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses berlangsungnya ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti termometer, spektometer dan lain-lain (Taiyeb, 2001).Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum, karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan, dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dan dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai.Porselen sebagai bahan pembuat alat laboratorium mempunyai keunggulan tahan (resistant) terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat terbuat dari porselen biasanya diupam (glazir), sehingga bahan porselen tidak tembus sinar. Selain bahan porselen, masih ada lagi bahan alat laboratorium yang terbuat dari plastik. Plastik dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok tergantung dari bahan penyusunnya. Coba perhatikan alat laboratorium, misalnya corong, botol kimia, atau gelas kimia. Alat-alat tadi dapat bersifat keras atau lentur, atau tembus sinar, tembus pandang atau tidak tembus sinar. Hal tersebut disebabkan karena bahannya berbeda. Bahan penyusun plastik berupa Polythene, Polypropylene, PVC dan Styrene (Lahay, 2004).

Melakukan suatu percobaan di laboratorium, kadang-kadang harus dipilih bahan peralatan yang cocok, sehingga tidak terjadi kekeliruan atau salah pengertian mengenai sifat bahan peralatan tersebut. Peralatan gelas harus selalu bersih, yaitu dicuci dengan larutan deterjen yang cukup hangat. Bila memungkinkan perlu dibilas dengan basa atau asam, lalu dibilas sekali lagi dengan air bersih. Sebelum digunakan, peralatan gelas tersebut dibilas sekali lagi dengan larutan yang akan digunakan yang akan di simpan  dalam peralatan tersebut. Peralatan gelas seperti pipet, labu takar dan lain-lain, sangat teliti dan merupakan produksi kerajian dan teknologi yang berkualitas tinggi. Namun demikian ketelitian tidak akan berarti bila selama analisa, penggunaan alat dan prosedur tidak dikakukan dengan cermat dan tepat (Hala, 2009).


BAB II

METODE PRAKTIKUM

  1. Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal28Februari 2013, bertempat di Laboraturium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

    1. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain tabung reaksi, gelas piala, labu ukur, gelas ukur, cawan petri, pipet volumetric, buret, jarum inokulasi/Ose, oven, otoklaf, lampu spiritus/pembakarbunsen, neraca analitik, pH meter, incubator, waterbath, refrigerator incubator, freezer, haemocytrometer, spectronic 20 D, Colony counter, Hot plate, Vortex mixer, dan lain-lain.

Dalam praktikum kali ini tidak ada bahan yang dipergunakan, karena paraktikum ini bertujuan hanya untu memperkenalkan alat-alat yang akan dipergunakan berikut fungsinya.

    1. Cara Kerja

  1. Mengamati alat-alat dilaboratorium mikrobiologi yang disediakan

  2. Mencatat nama-nama alat berserta fungsinya

  3. Mendokumentasikan alat-alat tersebut

  4. Mengetahui cara penggunaan dan pemeliharaan yang baik terhadap alat-alat tersebut

.









BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Hasil Pengamatan

Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

No.

Nama Alat

Gambar


Fungsi

1.

ColonyCounter

J:\prktikum mikro\alat\1.jpg

Menghitungjumlah koloni mikroba

2

Otoklaf 

J:\prktikum mikro\alat\2.jpg

Tempat sterilisasi dengan uap bertekanan tinggi

3

Stirrer 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\3.jpg

Menghomogenkan larutan dan sebagai pengaduk larutan

4

Refrigerator 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\4.jpg

Tempat menyimpan biakan atau medium pada suhu 40C atau yang tidak dapat disimpan pada suhu ruang

5

Kufet 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\5.jpg

Tempat untuk mengukur absorbansi dalam Spectronic 20D

6

Spectronic 20D

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\6.jpg

Menghitung pada mikrobia berdasarkan kekeruhan atau turbidimetri

7

Mikroskop 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\7.jpg

Mengamati mikroba yang berukuran mikroskopis

8

Vortex Mixer

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\8.jpg

Menghomogenkan sampel larutan

9

Tabung Reaksi

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\15.jpg

Tempat untuk membuat biakan (kultur) mikroba dan untuk mereaksikan berbagai macam reaksi

10

Bunsen 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\9.jpg

Memanaskan atau sebagai alat sterilisasi

11

Jarum Inokulasi 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\10.jpg

Menginokulasi mikroba pada media kultur

12

PipetVolumetrik

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\11.jpg

Mengukur dan mengambil larutan dangan volumetrik

13

Cawan Petri 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\12.jpg

Tempat atau media untuk menumbuhkan mikroba

14

Gelas Ukur

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\13.jpg

Mengukur jumlah larutan yang diperlukan

15

Sil 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\14.jpg

Untuk membungkus semua benda yang dimungkinkan untuk kondisi steril

16

Oven 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\16.jpg

Tempat sterilisasi yang hanya dapat digunakan untuk sterilisasi peralatan atau bahan kering dan membutuhkan waktu yang lama

17

Lemari Media 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\17.jpg

Tempat menyimpan media

18

Neraca Analitik 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\18.jpg

Menimbang bahan dengan tepat atau ketelitian yang tinggi

19

Inkubator 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\19.jpg

Menginkubasi mikroba dengan suhu tertentu, dan dapat dipertahankan tepat

20

Waterbath(Penangas Air) 

D:\My Documents\bahan kuliah\laporan mikro\foto prktikum mikro\alat\20.jpg

Mempertahankan suhu air pada posisi tertentu selama selang waktu tertentu, dan untuk mencairkan media



3.2    Pembahasan

Mikrobiologi memiliki prinsip yang harus diperhatikan sebelum memulai praktikum maupun penelitian, prinsip itu adalah aseptic. Aseptic sangat dibutuhkan dalam mikrobiologi, mengingat mikrobiologi ini memerlukan ketelitian dan keakuratan dan disamping itu juga kesterilan alat-alat yang digunakan dalam berpraktikum agar tidak ada kontaminasi dari bakteri lain. Oleh karena itulah hal yang harus diutamakan adalah aseptik dan bersih dari segala bakteri lain yang dapat menkontaminasi bakteri yang akan ditumbuhkan.

Peralatan laboratorium mikrobiologi sebagian besar terbuat dari bahan gelas hal ini disebabkan karena gelas merupakan benda yang transparan, kuat, biasanya tidak bereaksi dengan bahan-bahan kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air.Adapun contohnya seperti cawan petri, tabung reaksi, erlemeyer, gelas beaker, pipet volumetrik, corong dan gelas ukur. Semua alat yang terbuat dari gelas ini memiliki fungsi masing–masing serta kekurangan dan kelebihan.Misalnya peralatan gelas untuk mereaksikan zat yang terdiri atas tabung reaksi, gelas piala dan erlenmeyer, alat gelas pengukur volume yang terdiri atas labu ukur, gelas ukur, buret, dan pipet. Dan untuk mengembangbiakan mikroba tabung reaksi dan cawan petri.  Semua alat gelas terbuat dari kaca phyrex dimana keunggulannya adalah tahan panas sehingga memudahkan pada saat reaksi yang membutuhkan pemanasan.  Kelemahannya akan mudah pecah jika terbentur dan harganya mahal, oleh karena itu pemeliharaan secara khusus terhadap alat-alat gelas sangat diperlukan  yaitu dengan cara membaca petunjuk penggunakan jika disediakan, membaca petunjuk praktikum dengan cermat, jangan mnggunakan alat gelas yang belum diketahui fungsinya, hati-hati dalam bekerja, membersihkan kembali alat-alat gelas dan menyimpan kembali alat-alat gelas pada tempatnya setelah digunakan.

Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan mikroba dalam bentuk media tegak atau miring yang disumbat dengan kapas, dibulatkan lalu disterilkan dengan kapas berada tetap di atasnya dan diikat.Prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang ada di dalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan di dalam autoklaf harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil. Ose berfungsi untuk mengambil dan menggores mikroorganisme, terdiri dari ose lurus untuk menanam mikroorganisme dan ose bulat untuk menggores mikroorganismeyang biasanya berbentuk zig-zag. Pipet volumetrik adalah alat yang berfungsi sebagai pengambil larutan atau sampel sesuai dengan jumlah yang kita tentukan. Labu ukur berfungsi untu membuat larutan baku dengan konsentrasi tertentu.Merupakan alat yang terbuat dari gelas dan memiliki volume tertentu. Sedangkan buret untuk proses titrasi, mengeluarkan atau memindahkan berbagai volume cairan secara tepat. Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang tak dapat dilihat oleh mata. Cara penggunaan mikroskop adalah dengan membelakangi bagian belakang mikroskop. Mikroskop cahaya (Monokoler) berfungsi untuk melihat objek dengan bantuan cahaya. Mikroskop ini digunakan dengan satu mata, sehingga bayangan yang terlihat hanya memilki panjang dan lebar, dan memberikan gambaran mengenai tingginya. Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif.Centrifuge merupakan alat yang berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan yang diduga dapat mengendap dengan cara pemutaran menggunakan kekuatan rotasi. Melalui pemutaran kecepatan tertentu, zat-zat yang tidak terlarut akan mengendap. Satuaan yang digunakan pada centrifuge adalah Rpm (Rotation per meter). Prinsip kerja dari alat ini adalah zat yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung yang terdapat pada centrifuge, kemudian menutup lubang pada centrifuge agar udar yang masuk tidak mempengaruhi zat yang akan dipisah. Setelah itu tentukan waktu dan pada rotasi putaran yang diinginkan, dengan memutar tombol bertuliskan Timer dan Rotation (Yusuf, 2011).

Gelas ukur digunakan untuk menakar air suling dan bahan kimia yang akan digunakan. Ukuran gelas ini bermacam-macam, mulai dari volume 25 ml sampai dengan volume 250 ml. jenis gelas ukur ada yang tahan panas (pyrex) dan ada pula yang tidak tahan panas (gelas biasa). Pembuatan larutan sterilisasi eksplan, yaitu chlorox selalu menggunakan gelas ukur. Pada saat menggunakan gelas ukur perlu diperhatikan cara membaca skala pada gelas ukur. Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.Coloni counter alat ini berfungsi untuk menghitung jumlah coloni bakteri atau jamur. Cara menggunakannya yaitu setelah kita on-kan, kita menyimpan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi dan mulia menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.Ose bulat juga digunakan untuk menginokulasi bakteri yang tergolong dalam fakultatif aerob. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.Inkubator adalah suatu unit/suatu kabinet yang suhunya dapat diatur untuk menyimpan organisme guna tujuan tertentu. Di dalam laboratorium mikrobiologi digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah. Inkubator biasanya hanya dapat diatur di atas suhu kamar, sedangkan cooled inkubator dapat diatur baik pada suhu di bawah maupun diatas suhu kamar. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat (Taiyeb, 2001).       

Spektrofotometer,alat ini dapat mengukur kepekatan sel dalam suspensi dalam % T atau OD (jumlah cahaya yang diabsorbsi dan disebarkan). Dalam penggunaannya yaitu spektrofotometer dikalibrasikan mempunyai daya absorbsi 0 bila tidak ada sel. Ini dilakukan dengan memasukkan cuvet yang berisi larutan. Kerapatan suatu suspensi tidak langsung menunjukkan jumlah sel dalam suatu populasi, namun jumlah cahaya yang disebarkan oleh populasi tersebut. Untuk memperoleh jumlah mikroorganisme maka nilai kerapatan optik harus disetarakan dulu dengan jumlah mikroorganisme.Vortex Mixer merupakan peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengaduk senyawa kimia yang ada dalam suatu tabung reaksi atau wadah. Prinsip kerjanya yaitu dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan tercampur rata (Dwidjoseputro, 1998).

Autoklaf berfungsi untuk sterilisasi media, maupun alat-alat seperti pipet, scalpel, pinset, cawan petri, botol mutlak dibutuhkan autoklaf. Cara penggunaannya yaitu mengisi air sampai dasar yang berlubang, kemudian alat dinyalakan. Materi yang akan disterilkan dimasukkan. Selanjutnya penutup autoklaf dipasang dan skerup dikencangkan. Kran pengatur tempat keluar uap dibiarkan terbuka dan ditutup hingga tekanan uap naik 2 atm dan suhu 1210C selama 15-30 menit. Apabila sterilisasi telah selesai, autoklaf dibiarkan sampai tekanan turun hingga 00C. Kran uap air dibuka secara perlahan-lahan.Ovenalat ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi misalnya cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, dan lain-lain. Alat ini umumnya dilengkapi termometer. Prinsip kerjanya yaitu alat-alat yang ingin disterilkan dibungkus dalam kertas kemudian dimasukkan dalam oven lalu ditutup. Setelah itu mengaktifkan tombol power dan mengatur suhu yang diinginkan. Temperatur yang digunakan untuk alat ini umumnya 1800 C selama 2 jam.Cawan petrialat ini sejenis dengan gelas kimia yang mutlak dibutuhkan dalam kultur jaringan. Cawan petri biasanya disterilkan bersama dengan kertas saring di dalamnya. Cawan petri perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan, setelah kering dibungkus dengan kertas putih cokelat untuk disterilisasi dengan oven. Alat ini berfungsi untuk pembuatan kultur media. Refrigerator merupakan tempat untuk memadatkan medium yang akan digunakan dalam praktikum mikrobiologi. Selain itu, juga digunakan sebagai wadah tempat biakan organisme. Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdpat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Kufet Tempat untuk mengukur absorbansi dalam Spectronic 20D, Tabung ReaksiTempat untuk membuat biakan (kultur) mikroba dan untuk mereaksikan berbagai macam reaksi, Sil Untuk membungkus cawan petri, dan Lemari Media sebagaiTempat menyimpan media.Neraca analitikprinsip kerjanya yaitu meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang. Spectronic 20D adalah alat yang digunakan untuk perhitungan mikroba dan bekerja berdasarkan kekeruhan atau trubidimetri. Bunsen atau Lampu Spiritus merupakan alat yang digunakan saat pemanansan dan sterilisasi. Setelah melakukan pemanasan maupun sterilisasi alat, api harus langsung ditutup dengan tutupnya karena bisa menimbulkan ledakan (Hala,2009).

Tata ruang Laboratorium Mikrobiologi di Fakultas MIPA BIOLOGI Universitas Lambung Mangkurat ini terdiri dari tiga ruangan yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri, ruangan itu adalah ruang kerja, ruang bahan dan ruang laminar. Didalam ruang kerja terdapat alat-alat yang biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi seperti destilator, shaker, hot plate dan sebagainya. Ruang kerja harus selalu bersih dari debu-debu, sehingga dapat mengurangi kontaminasi terhadap bakteri lainnya. Selanjutnya adalah ruang bahan, laboratorium tanpa ruang ini tidak bisa disebut sebagai laboratorium karena semua bahan yang akan digunakan dalam berpraktikum harus tersedia disini. Bahan-bahan yang berbahaya isimpan didalam tempat khusus agar tidak mudah rusak dan membahayakan orang lain. Ruang bahan ini harus dijaga juga kebersihannya dan penempatan bahan-bahan harus disesuaikan dengan tingkat bahaya.Terakhir adalah ruang laminar, ruang yang menunjukkan bahwa laboratorium ini adalah laboratorium  mikrobiologi, ruang ini berguna untuk sterilisasi  menggunakan sinar UV. Ruangan ini harus selalu dibersihkan sehingga dapat meminimalkan kontaminasi, selain itu apabila masuk kedalam ruangan ini hindari banyak berbicara, karena bakteri yang ada dimulut bisa mengkontaminasi.




BAB IV

PENUTUP

  1. Kesimpulan:

Berdasarkan hasil praktikum ini kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut;

  1. Praktikan melakukan pengamatan langsung, kita dapat mengetahui alat-alat apa saja yang digunakan pada praktikum mikrobiologi beserta mengetahui bagian-bagiannya, fungsinya dan prinsip kerjanya.

  2. Alat-alat yang digunakan pada praktikum harus steril sehingga perlu dilakukan sterilisasi alat-alat sebelum digunakan. 

  3. Ada 3 ruangan di Laboratorium  Mikrobiologi yaitu ruang kerja, ruang bahan dan ruang laminar.

  4. Semua alat-alat memiliki fungsi masing-masing.

    1. Saran 

Diharapkan kepada praktikan agar tetap menjaga kekompakan antar kelompok supaya hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.Dan juga diharapkan kepada praktikan agar berhati-hati memegang alat.















DAFTAR PUSTAKA


Dwidjoseputro. 1990. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Bambatang. Jakarta


Hala, Yusminah, Oslan Jumadi. 2009.  Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar.Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makasar.


Lahay, Tutje. 2004. Teknik Laboratorium.Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makasar.


Pelczar, M.J dan E.C.S. Chan. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi.Universitas Indonesia Press. Jakarta


Taiyeb, M. 2001. Pengenalan Alat Laboratorium.Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makasar.


Yusuf. 2011. Pengenalan Alat Laboratorium dan Fungsinya

www.list-wordpress.com/alat-alat laboratorium-fungsi-prinsip kerja.html

Diakses pada tanggal 28 Februari 2013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar